06 June 2011

rupa-rupanya, HARI LAHIR ada dalam INJIL. bukan AL-QURAN

بسم الله الرحمان الرحيم

alhamdulillah, akhirnya saya menemui penjelasan yang tepat kenapa selama ini saya tidak ucap dan sambut hari lahir/eid milad sahabat-sahabat saya.

sidang pembaca yang saya kasihi, semoga dapat memahami artikel ini dengan sebenar-benar 'faham'.


-------------------------------------------------------------------------------------
Mungkin kurangnya pengetahuan mengenai "ke-Aqidah-an", masih banyak ummat Islam yang mengikuti ritual paganisme ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan sahabat-sahabat kita pun turut merayakannya dan terjebak di dalamnya. Wallahu a'lam. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.


Pada masa-masa awal Nasrani generasi pertama (Ahlul Kitab / kaum khawariyyun / pengikut nabi Isa) mereka tidak merayakan sambutan hari lahir, karena mereka menganggap bahwa pesta ulang tahun itu adalah pesta yang mungkar dan hanya pekerjaan orang kafir Paganisme.

Pada masa Herodeslah sambutan hari lahir dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6;

Tetapi pada HARI ULANG TAHUN Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, ditengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes. (Matius14 : 6)

Dalam Injil Markus 6:21

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada HARI ULANG TAHUNNYA mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. (Markus 6:21)

--------------------------------------------------------------------------

Look at the Bible, Matthew 14 : 6 and Mark 6:21;

celebrating of birthday is Paganism, and Jesus (Isa, peace be upon him) doesn't to do it, but Herod.

Matthew 14:6 :

"But when Herod's birthday was kept, the daughter of Herodias danced before them, and pleased Herod".


Mark 6:21 :

And when a convenient day was come, that Herod on his birthday made a supper to his lords, and the high captains, and the chief men of Galilee.







Hasil scan Injil Matius 14:6 dan Injil Markus 6:21

-----------------------------------------------------------------------------------

Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku :Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil indonesia, hal. 298)

Sudah menjadi kebiasaan kita mengucapkan selamat ulang tahun kepada keluarga maupun teman, sahabat pada HARI LAHIRnya. Bahkan tidak sedikit yang aktif dakwah pun turut larut dalam tradisi jahiliyah ini.

Sedangkan kita sama-sama tahu bahwa tradisi ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi kita yang mulia MUHAMMAD Shalallah Alaihi Wasallam, dan kita ketahui Rasulullah adalah orang yang paling mengerti cara bermasyarakat, bersosialisasi, paling tahu bagaimana cara menggembirakan para sahabat-sahabatnya. Rasulullah paling mengerti bagaimana cara mensyukuri hidup dan kenikmatannya. Rasulullah paling mengerti bagaimana cara menghibur orang yang sedang bersedih. 






Allah berfirman;







4 comments:

  1. sepakat ukhti..

    ReplyDelete
  2. bagaimana dengan sambutan maulidurrasul?

    ReplyDelete
    Replies
    1. to tanpa nama
      kalau kita lihat sendiri sejarah maulidurrasul, hanya bermula di zaman fathimiyyah(pemerintahan syiah)..

      orang yang paling tau apa yang nabi suka adalah sahabat radhiyallahu anhum.. tetapi, sahabat walaupun setelah kewafatan baginda rasulullah shallallhu alaihi wasallam.. mereka tidak pernah pula menyambut maulidurrasul.

      itu antara adab kita dalam meneladani para sahabat. walau bagaimanapun, saya suka merujuk penjelasan yang merangkumi hal kita di era kontemporari ini..

      syeikh yusuf al-qaradhawi ada memberi fatwa mengenai sambutan maulidurrasul..

      boleh rujuk: http://mufakkir-islami.blogspot.com/2011/02/al-qaradawi-sambut-maulidur-rasul-bukan.html

      Delete

semua yang saya tulis hanyalah sebuah perkongsian. Boleh diterima atau ditolak. Tetapi, tetap berlapang dada dalam semua urusan itu tanda hati kita murni.. :-)